Rabu (sepertiga malam), 10 januari 2018 kakak menelpon dan mohon doa, segera ku tengadahkan wajah menghadap-Nya sembari berdoa, semoga persalinan kakak Ipar dimudahkan. Ponakan lahir sehat dan ibu sehat tanpa kekurangan apapun.
Kamis (Pagi), 11 januari 2018 kakak menanyakan perihal golongan darah O+. Katanya, stok darah di RS Pangkep kosong. Kakak tiba-tiba sibuk, semua sosial media terhenti termasuk telepon genggamnya. Ini tak adil, bagaimana bisa kau buang kabar lalu seenaknya pergi tanpa petunjuk. "Saya bisa apa?"
Selang beberapa waktu, telepon kakak sudah tersambung. Alhamdulillah, katanya sedang dalam perjalanan ke Makassar menuju Palang Merah Indonesia. Kakak butuh stok darah untuk operasi, dan segera. Pun segera ku ajukan diri pada kakak apa sebaiknya mendampingi ke PMI atau bagaimana, nampaknya ia lebih setuju jika kembali saja dan mendampngi istrinya tercinta. Baiklah.
Ku kemas saja pakaian dan barang-barang yang ku anggap perlu untuk ku bawa pulang ke Kampung kelahiran, Pangkajene dan Kepulauan. Diguyur hujan, bersama scoopy kesayangan, ini menyenangkan. Hujan deras seperti totok wajah menusuk-nusuk pipi kiri dan kanan.
Alhamdulillah, pun ponakan lahir dengan berat 3,5 Kg dan mengabaikan 2 kantong darah yang kakak perjuangkan. Cantik sekali, rambutnya panjang, putih bersih, alis tebal dan.. ah, mirip Ige katanya hihi. Mungkin berkat doa mamanya, semoga anak perempuannya lahir mirip tantenya, Ige. Sudah ku bilang, doa diperjelas! Tau-tau kalau gini, kan didoain biar peseknya ngga ikut miripan. Au' ah... moga bisa terselamatkan 😘 Welcome ponakan..
Kamis (Pagi), 11 januari 2018 kakak menanyakan perihal golongan darah O+. Katanya, stok darah di RS Pangkep kosong. Kakak tiba-tiba sibuk, semua sosial media terhenti termasuk telepon genggamnya. Ini tak adil, bagaimana bisa kau buang kabar lalu seenaknya pergi tanpa petunjuk. "Saya bisa apa?"
Selang beberapa waktu, telepon kakak sudah tersambung. Alhamdulillah, katanya sedang dalam perjalanan ke Makassar menuju Palang Merah Indonesia. Kakak butuh stok darah untuk operasi, dan segera. Pun segera ku ajukan diri pada kakak apa sebaiknya mendampingi ke PMI atau bagaimana, nampaknya ia lebih setuju jika kembali saja dan mendampngi istrinya tercinta. Baiklah.
Ku kemas saja pakaian dan barang-barang yang ku anggap perlu untuk ku bawa pulang ke Kampung kelahiran, Pangkajene dan Kepulauan. Diguyur hujan, bersama scoopy kesayangan, ini menyenangkan. Hujan deras seperti totok wajah menusuk-nusuk pipi kiri dan kanan.
Alhamdulillah, pun ponakan lahir dengan berat 3,5 Kg dan mengabaikan 2 kantong darah yang kakak perjuangkan. Cantik sekali, rambutnya panjang, putih bersih, alis tebal dan.. ah, mirip Ige katanya hihi. Mungkin berkat doa mamanya, semoga anak perempuannya lahir mirip tantenya, Ige. Sudah ku bilang, doa diperjelas! Tau-tau kalau gini, kan didoain biar peseknya ngga ikut miripan. Au' ah... moga bisa terselamatkan 😘 Welcome ponakan..
Komentar