Berawal dari menjadi bagian dari duta kampus masa itu, akhirnya level kepercayaan diriku meningkat meski tak banyak. Sekali lagi, aku patut berterima kasih kepada masa lalu dan orang-orang yang mendukung di dalamnya. Terkhusus, @Nurul Suciana Adam teman seperjuangan kala itu, sekaligus sebagai pemeran tambahan part 1 yang tidak kusebutkan namanya. Juga, terima kasih kepada siapa saja yang ikut andil, ikut campur atau ikut-ikutan dalam skenario masa kuliahku.
Bukan persoalan siapa yang terus menyerukan kebaikan, melainkan juga tentang kejelekan yang melahirkan banyak kebaikan-kebaikan. Sebab aku pernah tak bijak dalam mengambil keputusan dan tindakan (bahkan sering), masuk dalam dunia baru yang aku sendiri tak tahu menahu jalan keluarnya, juga mencipta zona baru dalam hidup oranglain sedang aku tak pandai mengoptimalkannya kembali. Sebaliknya, lari dari kenyataan sebenar-benarnya yang secara sadar aku sendiri yang telah memulainya. Atau bahkan, dikait-kaitkan persoalan yang tidak pernah ku pahami titik temunya.
Namun dari perkara-perkara itu, aku semakin paham menempatkan diri pada keadaan yang seharusnya. Setiap hari ku iyangkan untuk berterima kasih pada masa lalu. Dari sana, akhirnya ku tapaki hari ini.
Palembang 2014 adalah anak tangga kedua yang berhasil ku tapaki, sekaligus menaikkan satu level kepercayaan diri lagi dalam sejarah hidup. Disini ku semakin mengerti cara menghargai tiap inci jejak yang ku tinggalkan. Bertemu dengan ragam karakter, adat-istiadat, budaya, dan kepercayaan. Menghargai tiap digit leputusan yang telah kuambil tiap harinya, dan menebarkan hal positif yang bisa oranglain rasakan dampaknya.
 |
Mewakili forum: Delegasi Indonesia Timur |
 |
Penyerahan Certificate of Appreciation |
 |
Palembang, 2014 |
Komentar