Sebagai perempuan yang ditakdirkan menjadi pendamping lelaki yang mengabdi untuk negara, sedia mengikut pola mutasi kapan saja. Tentu menjadi tantangan tersendiri, terlebih saya adalah tipikal perempuan yang sudah terlatih mandiri sejak kuliah dan bekerja. Memutuskan untuk menikah lalu merantau adalah satu diantara tantangan yang harus kami hadapi sebagai pasangan suami istri, ditambah lagi suami banyak mewakafkan waktunya untuk bekerja. Pagi siang sore menjelang malam dihabiskan di kantor, belum lagi perjalanan pulang yang jaraknya terbilang jauh juga melelahkan. Alhamdulillah. Saya diberi kesempatan oleh Allah untuk tetap memberdayakan diri sebagai perempuan. Menulis di blog ini misalnya, ngonten video blog di kanal youtube Ige Naya atau Kuliner Ige sesekali. Pun untuk memantik kemampuan berbahasa inggris agar tetap tergunakan, saya buka juga lah Jasa terjemahan . Barakallah semoga bermanfaat bagi banyak orang. Oiya, semenjak menginjakkan kaki di Rantauan, semenjak itu pula say