Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Being a part of Quipper Edukasi Indonesia

Email 💌 yang ku nanti-nanti. Ia mengabarkan cerita bahagia, sepertinya ini kado akhir tahun. Terimakasih Tuhanku 😘💕 Untuk sebagian orang mungkin ini biasa, tapi untuk 'Igenaya' ini kado istimewa. Bayangkan saja, ketika hobby- mu dibayar? ah, ini baru kesyukuran luar biasa. Bismillahirrohmanirrohim semoga berkah dan semakin epic kedepannya aamiin

Mengulang Ingatan: Part 10 Be a good, Sister!

Karomana-Topoyo, Mamuju Tengah. Kota yg begitu tenang, namun bising di dalam pikiran. Masih terngiang raut wajah kakak yang diselingi kesedihan dan bahagia. Jauh-jauh hari seperti kebiasaan lama ayah mengajak anaknya duduk bersila, bercerita tentang pilihan hidup anak-anaknya. Di momen itu pula kakak bercerita tentang keinginannya, kami dibuat paham bahwa suatu hari akan berurusan dengan keramahan kota ini, tentu saja setelah dibuat haru karena telah menyelesaikan pengabdiannya di Papua kurung satu tahun. Katanya, Mamuju akan jadi pertimbangan paling mujarab ketimbang harus penempatan di Papua lagi atau setidaknya di pulau kalimantan. Mendengar itu, ayah lebih setuju sebab ia paham bahwa Mamuju adalah kota yang ramah untuknya, tentu saja karena banyak keluarga disana. Keluarga ibu juga keluarga bapak tentu saja. Guru Garis Depan, telah lama dinanti dan telah menjadi pilihan hidupnya sendiri. Lantas, siapa yg paling paham bahwa skenario Tuhan begitu hebat hingga hari ini kami m

Family is a Home

Grandsa. Mungkin hanya segelintir orang yang tahu, atau bahkan tak ada satupun yang tahu di luar sana. Tapi saya paham betul, satu kata penuh makna ini. Grandsa adalah singkatan dari grandfather Sabolla, nama kakek dari ayah yang telah mendahului kami. Sosoknya penuh panutan, mendengar kisah dari ayah saja saya seperti kembali ke beberapa tahun silam. Sampai saat ini ayah masih saja menyebut namanya, terus mengiyangkan di antena telinga saya "Jangan ini... jangan itu... kalau Ndae' Sabolla dulu begni, bukan begitu.. kalau Ndae Sabolla masih ada... pasti sudah ditegur." Semua atas dasar kebenaran dan kebaikan. Tentu sebuah kesyukuran  jika melihat anak, ponakan, cucu dan cicit-cicitnya akur meski tak lagi dalam pantauannya. Duduk bersama, berdzikir dan mendoakan sesama, keluarga yang telah tiada, dan intropeksi diri atas apa yang telah terlewatkan di tahun yang berlalu (tentu  saja ini  moment terfavorit saya). Juga, menikmati kebersamaan dalam kesederhanaa

Mengulang Ingatan: Part 9 My Favorite Friendship

Dear ma pretty sister @mumu_muthiamutmainnah Sejak awal, kau pun paham bagaimana aku begitu bangga mengenalmu. Perkenalan kita pun tak biasa bersama momen yang tak biasa dan dihadapkan dengan orang-orang luar biasa, di 2016 tahun silam. Kita berkenalan lewat program yang begitu (E) (P) (I) (C), sebuah program yang diusung Regional English Language Office (RELO) US Embassy. Sebut saja Pre-Service English Teacher. Dan memang benar, program ini EPIC, program yang menyembunyikan maknanya; Empowered, Prepared, Inspired, and Connected. Empowered. Ia seperti nutrisi hati buat saya. Sebab tanpanya saya tak mampu berbuat banyak untuk negeri, terlebih terhadap diri sendiri. Prepared. Banyak hal yang ku cipta adalah hasil curian darinya, dan banyak hal yang telah ku kerjakan adalah bagian dari persiapan jauh-jauh hari karenanya. Itu sebabnya, aku mengganggap ia inspiration. Inspired. Kalaupun berbeda, tetap saja aku berangkat dari motivasi berharganya. Bagaimana melakukan hal tanpa ha

Change your Thinking Change your Life

Tak perlu iri dengan apa yang oranglain raih, sebab kita tak tahu apa yg Tuhan ambil darinya. Sholawatin aja, biar dapat giliran selanjutnya. Teruntuk Guru Besar hari ini: Terima kasih untuk pelajaran berharganya tentang kehidupan. Setidaknya saya telah paham, tingkat sensitivitas seseorang berbeda-beda. Tentang memandang sesuatu dengan mata terbuka namun hati tertutup, pun sebaliknya. Mata kiri terbuka namun mata kanan tertutup, pun sebaliknya. Juga, tentang pikiran yang terbuka namun mulut tertutup, pun sebaliknya. Ada yang melihat namun tak begitu peduli. Ada yang peduli namun tak ada yang melihat. Kebenaran dianggap kesalahan sedang kesalahan dianggap kebenaran. Mendengar pendapat oranglain, namun tak sedia memberi pendapatnya sendiri.

Mengulang Ingatan: Part 8 Memorian Uge Ige

Gadis ini telah lama menyimpan kenangan sendiri di Kepalaku, tapi baru kemarin saya benar-benar mengenalnya. Lewat skenario kesekian Tuhan. Dulunya, kami berkenalan dalam satu program Baca Tulis Qur'an di Kampus Hijau, Indonesia Timur. Sebelumnya, kami bahkan tidak tahu bahwa kami seangkatan dalam program studi yang sama, Pendidikan Bahasa Inggris. . Kelucuan yang tercipta pun tak putus sampai disitu, bergurau tentang banyak hal termasuk nilai baca tulis Qur'an kami yg tak kunjung naik-naik, hingga akhir lulus dengan predikat memuaskan. Saya sendiri bahkan lupa, kapan kami mengakhiri perbincangan mengasyikkan dan pada akhirnya dipertemukan lagi dengan moment yg berbeda. Saya mengaguminya. Ia gadis manis, ia pandai tapi masih saja pura-pura tidak menyadarinya. Ia begitu hebat mengarungi hidup tanpa ayah di sisinya. Seringkali, kadang aku luput dalam memanjatkan syukur, sebab masih lengkap panutan terbesar dalam hidupku, masih ada ayah juga ibu. Kami dipertemukan dalam

Mengulang Ingatan: Part 7 Menyukai sewajarnya

"Dulu, paling ngga suka sama makanan khas Makassar satu ini. Tapi sekarang dunia terbalik, malah jadi doyan banget." . . Saya benar-benar telah belajar dari kebencian  saya terhadap coto. Memang benar bahwa tak baik terlalu membenci sesuatu, sebab tak bisa dipungkiri bahwa kita akan berbalik menyukainya. Masih terngiang jelas. Ketika itu, saya dan teman se-komunitas melakukan perjalanan lintas kabupaten, untuk sampai ke tujuan pun kami mendapati perut meraung-raung. Melihat tulisan terpampang di papan kayu depan warung "Mie Pangsit - Bakso" Kami pun tak pikir panjang dan menjeda perjalanan. Semuanya lahap. Tapi saya masih berurusan dengan indera pengecap. Saya tak menyangka, mie pangsit bakso yang saya pesan seperti kuah coto. Ini menyebalkan. Tak tanggung-tanggung saya berusaha menyembunyikan rasa tak nyaman, tapi tetap saja. Saya muntah di depan warung itu. Oh, God! Maafkan saya. Namun, situasi lain menyapa berbeda. Saya ditempatkan di Kabupaten Jenepont

Mengulang Ingatan: Part 6 Lahirnya Ponakan Pertama

Rabu (sepertiga malam), 10 januari 2018 kakak menelpon dan mohon doa, segera ku tengadahkan wajah menghadap-Nya sembari berdoa, semoga persalinan kakak Ipar dimudahkan. Ponakan lahir sehat dan ibu sehat tanpa kekurangan apapun. Kamis (Pagi), 11 januari 2018 kakak menanyakan perihal golongan darah O+. Katanya, stok darah di RS Pangkep kosong. Kakak tiba-tiba sibuk, semua sosial media terhenti termasuk telepon genggamnya. Ini tak adil, bagaimana bisa kau buang kabar lalu  seenaknya pergi tanpa petunjuk. "Saya bisa apa?" Selang beberapa waktu, telepon kakak sudah tersambung. Alhamdulillah, katanya sedang dalam perjalanan ke Makassar menuju Palang Merah Indonesia. Kakak butuh stok darah untuk operasi, dan segera. Pun segera ku ajukan diri pada kakak apa sebaiknya mendampingi ke PMI atau bagaimana, nampaknya ia lebih setuju jika kembali saja dan mendampngi istrinya tercinta. Baiklah. Ku kemas saja pakaian dan barang-barang yang ku anggap perlu untuk ku bawa pulang ke Kampun

KULINER IGE KINI HADIR DI YOUTUBE

Its not really important to tell you the truth, but its better than never to tell the story. Tak begitu lucu, tapi lumayan mengesankan di kepala. Jadi, setahun silam si @igenaya tuh paling hobby nge-spam WA STORY dengan konten makanan yang asli menggiurkan. Nge-post Makanan pas perut keroncongan di-jam terlarang. Tengah malam, pas lagi senyap-senyap dan warung mitra ojol mulai tertutup. Risih nggak tuh? Ngga juga, tapi sebagian orang iya. Saking kebangetannya, ada satu moment dimana si Ige dengan entengnya post makanan di jam istirahat, ditegorlah abis-abisan ama si itu tuh, yang risihnya nggak ketulungan. Mungkin lagi ngiler-ngilernya tapi ngga ada pelampiasan. Entah, yang jelasnya dia ngga nyaman dengan postingan Ige kali itu. At least, saking merasa berdosanya karena suka nyampah postingan di WA (maka di buatlah akun khusus @kuliner_ige untuk menjauhkan marah-berbahaya sejenis itu) dengan pertimbangan menjawab rasa penasaran sahabat online @igenaya yang emang suka ikut des

Mengulang Ingatan: Masih Lanjutan Part 5

(....masih lanjutan post sebelumnya) Ku pikir sebuah hal yang bukan kebetulan. Suami tiba-tiba tugas kerja ke Makassar dan saya harus menunda pemberangkatan ke Jakarta. Sempat meresahkan diri sendiri. Saya gegabah memesan tiket atau sudah Tuhan gariskan hal yang terkesan kebetulan. Di momen yang sama kegelisahan merebak dan marak akan bahasan corona di beberapa media. Ditambah lagi, kabar ibu mertua yang dilarikan ke rumah sakit. Ini jenis kegundaan yang komplit. Saat yang sama, berurusan dengan hati dan pikiran yang semrawut. Usai pamit dengan mertua, selanjutnya ku sempatkan meminta restu orangtua dan mempersiapkan keberangkatan esok harinya. Namun, kenyataan yang menyapa berbeda, pemberangkatanku harus di tunda. Pada akhirnya skenarionya berubah total. Ke bandara bukan untuk bertolak ke Jakarta, melainkan transit, menjemput suami dan meneruskan perjalanan ke Makassar menemui mertua yang berbaring sakit. Ini nyata, skenario Allah benar-benar tak tertebak,  planning bis

Mengulang Ingatan: Lanjutan Part 5

Dear lelaki yang terus ku sebut namanya dalam digit doaku. Terimakasih telah memilih wanita biasa ini menjadi pemeran utama di chapter-chapter panjang usiamu. Selamat mengulang hari, tanggal di tahun berbeda. Segala harapan terbaik ku aminkan, menginjak usiamu yang juga tak lagi muda. Bismillah, berkah tiap inci langkah dan aktivitas kita ya, sweety. Panjang umur kita, biar bahagia kita juga panjang umurnya. Hari ini, kita kudu banyak-banyak syukur. Pemberangkatanku ke Makassar yang awalnya di set awal februari, at least diundur Allah biar hari ini bisa membersamai di hari spesialmu. Meski malam ini harus bergegas ke Makassar, tentu saja tetap kesyukuran luar biasa. Setidaknya, tahun pertama sebagai pasutri kita bisa menikmati sarapan dan lunch yang sama. Alhamdulillah... mohon doanya, moga tujuan pemberangkatan kali ini beri banyak kabar bahagia.  InsyaAllah.. see you soon @qaqadrii I love you from more than 3000 miles. 01 03 2020 Air mataku merembes membasahi bibi

Mengulang Ingatan: Part 5 Long Distance Marriage

September 2019 menaruh perhatian lebih dalam daftar kebahagiaan seorang @igenaya . Di bulan dan tahun sama, dua gelar direkatkan. S-two Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Makassar dan S-tri @qaqadrii di Universitas Kehidupan yang InsyaAllah jauh lebih baik kedepan (aamiin). Dalam sejarah kami, tak ada honeymoon pun honeystar. Sebab, dalam hitungan jari tangan, beberapa hari harus kembali memulai tanggungjawab di Universitas. Mengejar kelas yang tertinggal, (mengajar) harus kembali kutunaikan. Sekilas, kisah kami terdengar sangat membahagiakan, namun (pada kenyataannya) terlihat sedikit menyedihkan. 5 hari setelah akad, suami mendapati kabar penempatan kerja (jauh) dari kota lahir. Katanya, mulai tanggal 10 ngantor perdana di Kantor pusat, Jakarta Selatan. Artinya, kudu harus persiapan pindahan dan istri mesti ditinggalkan (kewajiban kerja masing-masing kudu dituntaskan). Seketika. Detik itu juga, dada seperti diikat sesak. Air mata mengetuk tapi dibiarkan tertahan. Ku e

Mengulang Ingatan: Masih pada Part 4

Hanya ingin membuka album lama. Sudah ku bilang kala itu, berkunjung ke tempat baru, menemui orang baru, berkenalan dan menikmati pertemuan adalah merencana rindu yang entah kapan datangnya. Dan hari ini? Kerinduan itu ditujukan untuk lembar album saat bersamamu @anna_djaya  Dari sekian teman tidur di masa kuliah, kamu lah gadis terakhir yang ku ajak tidur. Upsss... bukan kasus REYNHARD SINAGA, melainkan list terakhir dari deretan daftar pindah kosan (sekaligus pindah teman tidur tentunya). Yang pada akhirnya, kini ku berlabu pada lawan jenis yang InsyaAllah abadi. Mengingat momen lama saat-saat berjuang tuntaskan studi bersamamu. Kerja sambil kuliah memang tantangan luar biasa, meski kita selalu sepakat untuk menikmatinya. Kamu dengan kelihaian-mu menari diatas pentas, sedang aku dengan kegigihanku menari diatas kertas, meski sesekali harus mengisi jam tayang di universitas. Terlebih masa saat kita mulai paham tentang kesamaan passion yang kita miliki. Kita sama-sama suka

Mengulang Ingatan: Masih lanjutan Part 4

Kita berteman saja, teman tapi mesra. Itu lirik lagu siapa, saya lupa. Jika boleh, pinjamkan saya untuk gadis yang ku temui di 18 tahun silam ini. Gadis yang memperkenalkan namanya dengan nada lembut di antena, saat pertama kali duduk di bangku es de. Namanya Hartanti, tapi saya lebih nyaman memanggilnya Mega, semenjak saya tahu sapaan itu berlaku di rumahnya. Saya senang menghabiskan sisa waktu menunggui ayah mengusaikan jadwal mengajar. Sebab, sekolah tempat ayah mengajar hanya berjarak lima langkah dari rumahnya, dekat sekali. Itu sebabnya, makan siang saya hampir setiap hari, tiap kali mampir. Untung saja saya masih kecil masa itu, masih dimaklumi orang dewasa. Hari ini, saya melihat perubahan yang tak jauh beda darinya. Masih lembut dalam tutur, sopan dalam tindak, perhatian dan masih sering ngajak makan eskrim. Dan satu lagi, masih seperti ibu saya, sering memanggil saya 'Hikmawati'. Untung tidak diikutkan titel juga. Entahlah, sebab ia gadis yang menakjubkan, ke

Mengulang Ingatan: Lanjutan Part 4

Lihatlah air mukamu hari ini, mungkin kau telah berubah. Tentu saja rupa kita sedikit berbeda karena usia, pertemuan kita tak lagi rutin, pembahasan kita saat bertemu bukan lagi sebuah ambisi, tapi kenangan. Wajar saja jika hari ini kita menertawakan masa lalu, mungkin karena memang masa itu lucu-lucu.  Sekarang. Kita duduk berhadapan, namun pikiran kita berada pada deretan masa depan. Sebab kita punya jalan masing-masing yang kita tempuh. Mungkin kemarin kita sempat berdansa dengan rentetan keinginan-keinginan akan hari ini, tapi tetap saja kita hanya perencana ulung. Sebab, Tuhan yang punya hak sepenuhnya atas rencana-rencana yang kita toreh. Kawan. Jika kisaran bab yang kita toreh hari ini adalah bab ke-10, mungkin di masa lalu kalianlah  pemilik bab 3 hingga 8. Satu BAB nya lagi berhasil kau ukir sendiri, aku pun demikian. Pun aku tak tahu satu  bab nya lagi kau isi apa, aku tak peduli. Bagaimanapun hari itu panjang. 24 jam, bertemu dengan wajah yang sama tentu

Mengulang Ingatan: Part 4 Sudah Seperti Keluarga Sendiri

Saya selalu bangga telah mengenal siapa saja yang pernah hadir. Seperti kalian misalnya. 3 gadis di foto ini  @helmiana_fajri @etsss_ @sitinuraisyahmuflihah di balik layar @daengbiza dan adik @abuulll yang tak sempat hadir. Mereka adalah satu bab tersendiri dalam kisah yang sama-sama kita toreh. Pun saya selalu merindukan alarm pengingat, jadwal membersihkan di pagi buta. Ige di Kamar depan, Edhy di Kamar Belakang, Icha di Teras depan, Emhy di Dapur, Ethy di Ruang tamu dan Abul selalu menghilang. Itu sebabnya Abul tak kebagian. Sekali lagi, saya tak pernah menganggap kita berpisah. Kita hanya berjarak sedang  persaudaraan  kita tetap ada. Bagaimanapun ingatan saya masih kuat, kita pernah ditakdirkan hidup seatap. Bereksperimen di dapur, membuat jebakan rat, online di cafe, belanja di Indo Mode. Semua kita lakukan bersama. Dan kak @bimowidyantoro Tetangga yang paling senang ngajak jogging tapi hingga hari ini, hingga kami tak se-kompleks lagi, jogging tak pernah terjadi. Teta

Mengulang Ingatan: Mengapa Memilih Dia?

Sedikit bercerita, bukan sekedar caption saja. (Semoga menjawab pertanyaan teman-teman, beberapa pekan terakhir kami menuju hari H) Sebenarnya kurang setuju saja jika hubungan kami dianggap terbilang kilat, terhitung cepat mengambil keputusan (menikah). Sebab saya dan @qaqadrii sudah saling kenal sejak lama. Memang jarang mengekspos, karena itulah kami, itulah saya dan itulah calon saya. Kami tak pernah sepakat (jadian) jadi jangan tanya kapan kami (pacaran). EMANG KAPAN KENALAN? KENAPA TIBA-TIBA MAU NIKAH? Kenalannya udah lama. Kurang lebih 8 tahun lalu, saat mahasiswa baru strata satu. Tapi disitu kami masih biasa saja. Seperti perkenalan pada umumnya, layak mahasiswa baru yang berkenalan dengan teman-teman baru. TERUS KAPAN PACARANNYA? Nah, pertanyaan ini yang kami tak sepakat. Kurang mengenakkan di antena telinga dan tak tepat untuk hubungan kami yang tak biasa. Pun tuk sampai dititik ini kami harus melawan ego, bersabar akan jarak, dan terus menyebut nama dalam doa. KEN

Mengulang Ingatan: Lanjutan Part 3

Terimakasih yang tak terhingga untuk siapa saja yang terlibat hingga proses studi strata kedua ku usai. Tanpa terkecuali, yang hadir terlibat langsung atau bahkan lewat doanya. Terkhusus untuk bapak-mamak yang tiada henti mengirim doa. Ayah yang tiap tetes keringatnya adalah harapan, juga ibu yang pesannya selalu jadi panutan. Terimakasih, untuk kesekian kali doa-doamu diijabah Allah lagi. Terimakasih sudah menjadi saksi, betapa panjang dan penuh perjuangan menyukseskan studi ini. Terlebih atas studi akhir, yang begitu menantang. Mulai dari pengambilan keputusan; judul penelitian yang tak biasa, hingga ups and downs yang luar biasa. Terimakasih😘 Meski sesekali mendapati perlakuan dan ungkapan-ungkapan tak begitu mengenakkan; "sok-sok mau ambil penelitian S3. Biar itu tidak bisaji na selesaikan." Al wahab.. al Wahab.. Engkaulah Dzat yang tak ada batasannya. Jika hambamu yang penuh keterbatasan ini kau kehendaki, jadilah maka jadilah. Meski berat menjalani, disela

Mengulang Ingatan: Part 3 Pencapaian dari Sekian Pencapaian

Dari sekian program yang ku ikuti, ada satu program/event internasional yang berhasil mengisi satu ruang dalam ingatan. Ini yang sebelumnya ku singgu dalam satu entri postingan sebelumnya, namun belum pernah ku ceritakan detail kisah dan seperti apa program ini mengubah cara pandang seorang Ige Naya tentang dunia. Program yang disingkat VICISU atau Vienna Internasional Christian Islamic Summer University adalah sebuah program musim panas yang diadakan oleh kementerian riset dan tekhnologi Austria yang bekerjasama dengan kurang lebih 16 Negara di 5 benua, termasuk Indonesia. Sekitar 40 an peserta dari delegasi negara yang ada, mahasiswa dan professor duduk bersama dan mendiskusikan issu global dalam 2 hal: Interculture and Interreligious, tak pandang usia- sebab kita paham bahwa kita adalah lawan bicara namun kawan berpikir. Issu keagamaan dan budaya menjadi hal krusial dalam bermasyarakat, termasuk masyarakat dunia. Sebab, dari dua hal itu perbedaan menj

Mengulang Ingatan: Lanjutan Part 2

Sharing is caring. Tak peduli setinggi apa gelar pendidikan kita, asal kita mau memulai maka disitulah ilmu dianggap berarti. Prinsip itu yang mengiringi masa kuliah dan berbagi, ditemani teman-teman yang sehati. Semakin yakin, saat inisiatif jadi inspiratif bagi orang-orang yang juga punya kepedulian yang sama untuk sama-sama memajukan pendidikan di daerah. Terlebih, saat diamanahkan menjadi ketua disela sebagai founder komunitas yang kami namai GAJADEKA, GERAKAN ANAK JUANG MERDEKA. Banyak kisah, banyak cerita yang disematkan tiap momen berbagi dan bertukar pikir dengan kawan berbagi. Semangat membara dan tak pernah mati, pun hari ini kami masih hadir meski dengan cara dan jalan masing-masing untuk kita terus berbagi. InsyaAllah..