Terimakasih yang tak terhingga untuk siapa saja yang terlibat hingga proses studi strata kedua ku usai. Tanpa terkecuali, yang hadir terlibat langsung atau bahkan lewat doanya.
Terkhusus untuk bapak-mamak yang tiada henti mengirim doa. Ayah yang tiap tetes keringatnya adalah harapan, juga ibu yang pesannya selalu jadi panutan. Terimakasih, untuk kesekian kali doa-doamu diijabah Allah lagi.
Terimakasih sudah menjadi saksi, betapa panjang dan penuh perjuangan menyukseskan studi ini. Terlebih atas studi akhir, yang begitu menantang. Mulai dari pengambilan keputusan; judul penelitian yang tak biasa, hingga ups and downs yang luar biasa.
Terimakasih😘
Meski sesekali mendapati perlakuan dan ungkapan-ungkapan tak begitu mengenakkan; "sok-sok mau ambil penelitian S3. Biar itu tidak bisaji na selesaikan." Al wahab.. al Wahab.. Engkaulah Dzat yang tak ada batasannya. Jika hambamu yang penuh keterbatasan ini kau kehendaki, jadilah maka jadilah.
Meski berat menjalani, disela waktu yang sama harus mempersiapkan pernikahan dan wisuda pascasarjana di bulan yang sama. Wajar saja, beban di pundak dan pusaran hitam gelap pekat di pikiran semakin menjadi-jadi. At least, alhamdulillah semua bisa dilalui...
Tentu saja, semua tak terlepas dari bantuan dan doa keluarga, teman, sahabat. Termasuk pembaca, terima kasih atas doa-doa baik teman sekalian di hari bahagia (kami), hari pembuka chapter hidup (kami) yang baru. Semoga kebaikan terus mendekap dan menyelumuti (kami) sebagai pasangan yang tentunya terus mengharap ridho sang Ilahi.
Terimakasih. Mohon tetap doakan tiap inci langkah kami kedepan. Semoga senantiasa dibukakan rentetan pintu-pintu kebaikan. Dirahmati Allah sebagai pasangan yang selalu meletakkan agama diatas segalanya.
Kedua setelah yang utama. Segala khilaf (jika ada) mohon dimaafkan, sebab lembar baru telah (kami) mulai. Kita tak pernah tahu seluwes apa lisan hingga melukai. Pun kita juga tak pernah tahu, se-welcome apa kita hingga lupa menjaga etiket. (Kami) tetaplah manusia biasa. Tempatnya salah dan dosa, masih pembelajar ulung yang aibnya Tuhan tutup rapat-rapat.
Terkhusus untuk bapak-mamak yang tiada henti mengirim doa. Ayah yang tiap tetes keringatnya adalah harapan, juga ibu yang pesannya selalu jadi panutan. Terimakasih, untuk kesekian kali doa-doamu diijabah Allah lagi.
Terimakasih sudah menjadi saksi, betapa panjang dan penuh perjuangan menyukseskan studi ini. Terlebih atas studi akhir, yang begitu menantang. Mulai dari pengambilan keputusan; judul penelitian yang tak biasa, hingga ups and downs yang luar biasa.
Terimakasih😘
Meski sesekali mendapati perlakuan dan ungkapan-ungkapan tak begitu mengenakkan; "sok-sok mau ambil penelitian S3. Biar itu tidak bisaji na selesaikan." Al wahab.. al Wahab.. Engkaulah Dzat yang tak ada batasannya. Jika hambamu yang penuh keterbatasan ini kau kehendaki, jadilah maka jadilah.
Meski berat menjalani, disela waktu yang sama harus mempersiapkan pernikahan dan wisuda pascasarjana di bulan yang sama. Wajar saja, beban di pundak dan pusaran hitam gelap pekat di pikiran semakin menjadi-jadi. At least, alhamdulillah semua bisa dilalui...
Tentu saja, semua tak terlepas dari bantuan dan doa keluarga, teman, sahabat. Termasuk pembaca, terima kasih atas doa-doa baik teman sekalian di hari bahagia (kami), hari pembuka chapter hidup (kami) yang baru. Semoga kebaikan terus mendekap dan menyelumuti (kami) sebagai pasangan yang tentunya terus mengharap ridho sang Ilahi.
Terimakasih. Mohon tetap doakan tiap inci langkah kami kedepan. Semoga senantiasa dibukakan rentetan pintu-pintu kebaikan. Dirahmati Allah sebagai pasangan yang selalu meletakkan agama diatas segalanya.
Kedua setelah yang utama. Segala khilaf (jika ada) mohon dimaafkan, sebab lembar baru telah (kami) mulai. Kita tak pernah tahu seluwes apa lisan hingga melukai. Pun kita juga tak pernah tahu, se-welcome apa kita hingga lupa menjaga etiket. (Kami) tetaplah manusia biasa. Tempatnya salah dan dosa, masih pembelajar ulung yang aibnya Tuhan tutup rapat-rapat.
Komentar