Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Jenis Penyakit Hati Akut dan Obat Paling Mujarab

  Manusia adalah mahluk sosial yang hidup berdampingan dengan mahluk lainnya. Saling menghormati, mendukung dan menghargai adalah kunci dari sebuah kerukunan dalam kehidupan. Hanya saja sebagian kita telah lupa satu hal  lagi yang paling penting diantara ketiganya, yakni berbaik sangka pada oranglain, jika satu hal ini tak begitu tegas maka tak ada artinya ketiga hal itu. Ada sebagian orang yang begitu mengindahkan kata: Maaf, tolong dan terimakasih. Tiga kata ini adalah representatif formal yang secara langsung (direct) menunjukkan bahwa kita adalah mahluk sosial yang menghormati dan dihormati, mendukung dan didikung, serta menghargai dan dihargai. Sesederhana itu sebagian orang memaknai cara-cara hidup bersosial. Namun, tak sedikit pula jenis orang yang tak begitu luwes lidahnya mengucap 3 kata itu, (jarang) terucap bahkan terkesan ia tak mengindahkan oranglain, bukan berarti kenyataan demikian, bukan? boleh jadi ia lupa atau bahkan memang menyengaja tak mengucapnya sebab di kepalan

Tak Perlu Ada Iri Diantara Kita

  Hal yang paling melekat dalam diri manusia dan tak bisa lepas adalah rasa ingin lebih atau rasa tak puas diri. Sebenarnya hal ini bisa saja positif, namun tak banyak yang sanggup mengontrol ini dengan baik. Karena sejatinya, merasa puas itu tak baik jika porsinya terlalu. Mengapa? karena terlalu cepat puas menghadirkan energi negatif bagi diri sendiri; (1) merasa terlena dan tak ingin lagi melakukan hal lain, jatohnya malas, (2) menjadi bangga diri, memuji diri, besar kepala dan sedikit saja akan menampakkan kesombongan (3) tertinggal langkah yang lain, hingga usaha kita banyak terlampaui oranglain yang pada akhirnya melahirkan rasa iri di dalam hati (4) Menutup kesempatan untuk lebih mengembangkan potensi diri, sebab merasa cukup bisa saja membuat kita tidak bisa merambah ke bidang yang lain. N audzubillah mindzalik. Meski kita pun sama-sama paham bahwa rasa puas pun dibutuhkan untuk mengucap syukur atas apa yang Allah beri, pun bagian dari usaha berterima kasih pada

Mengulang Tanggal Pernikahan Pertama Kali

20/09/2019 momentum terindah pengawal ibadah panjang kami dalam hidup yang fana. Di tanggal ini pula kami sepakat, mengikat janji suci mengikuti sunnah nabi, Muhammad Shallallahu A'laihi Wasallam . Mencipta ketenangan jiwa, menundukkan pandangan, memupuk rasa cinta, mensyukuri bahagia, menerima baik pintu rezeki , membentengi akhlak dan menanti generasi yang belum diamanahkan Allah hingga hari ini. Semoga perayaan selanjutnya tak hanya kami, namun lengkap bersama buah hati. MasyaAllah.. alhamdulillah.. alhamdulillah. Allah beri kami kesempatan bersama dan merayakan bahagia di tahun pertama. Sederhana saja, tak begitu semarak namun penuh nikmat. Hanya berdua, jauh dari keluarga namun dekat dalam doa, InsyaAllah.  Satu tahun pernikahan, artinya satu tahun pula jarak kami bentangkan. Jauh dari keluarga besar, namun kebesaran-Nya menyodorkan jaraklah yang memperkuat pemahaman kami bahwa jarak hanya kilometer pandang, namun ada do'a yang mendekatkan kita. Sama seperti kecintaan k

Kehidupan Mengajarkan untuk Terus Memaafkan

Bercerita tentang memaafkan, satu langkah ini begitu sulit bagi sebagian orang, namun lebih menyulitkan lagi jika kita masih saja membiarkan masalah bersemayam di dalam diri kita , bukan? Tentu tak hanya saya, pun masing-masing kita pernah menanggung kesedihan demi kesedihan dalam hidup yang fana. Tentu saja saya tak berani mengatakan ini jika saya sendiri tak pernah melaluinya. Jelas telah banyak kejadian-kejadian yang Allah hadapkan hingga hari ini, hingga seperempat abad lebih umur rata-rata manusia yang dihadiahkan sang pencipta alam dan seisinya. Bukan kali pertama, ini adalah kian kali. Betapa hidup dipenuhi persoalan-persoalan, dikecewakan, dipatahkan hatinya, dibohongi, ditolak, dicemooh, digunjang-ganjingkan, diperlakukan tidak adil yang tentu saja tak ada habisnya untuk diceritakan. Jika ingin bijak melihatnya, tentu kita paham bahwa hidup tanpa persoalan lah yang perlu dipertanyakan. Apakah kita masih hidup atau kita sedang mati suri? Seperti itulah onak duri kehidupan, te