Malam 27 agustus. Dering telpon kian kali akhirnya membangunkan kami dari tidur. Sontak kaget ada apa? Jarang sekali kakak perempuan menelpon malam-malam kecuali jika kakak punya kebutuhan mendesak. Suaranya sedikit parau. Seperti dibuat mabuk es batu. Kata demi kata yang dilontarkan seperti tak karuan di antena, tak sesantai biasanya. Sebentar saja, tak begitu lama hingga akhirnya ia sendiri yang mengakhiri teleponnya. Ndi'.... ada foto copy KK ta'. KK terakhir, kirim nah.. kirim ke WA nya kakak Alam! Tak pikir panjang dan tak banyak nanya, file scan sudah terkirim ke daftar chat masuk kontak kakak Ipar, segercep itu pula mendapati balasan "Makasih dek!". Setelahnya, barulah dibuat heran. Bermunculan kian tanya di kepala. "KK buat apa?" Tapi otakku semacam tersengat dan mendapati jawaban sendiri "Mungkin mau dipake buat urus KK barunya. Karena kakak belom buat KK sendiri. Sama seperti saya. Karena nasib yang sama, sama-sama merantau setelah nikah."