![]() |
EPIC SHARING SESSION 1 |
Di entry sebelumnya telah kuceritakan bagaimana sebuah program Pre-service English Teacher yang di organised oleh Regional English Language Office (RELO) U.S Embassy mampu mengubah banyak hal dari seorang Ige. Meski pada dasarnya, telah banyak pengalaman hidup yang menerpa. Tapi tidak sedikit hal positif yang bisa diambil dari satu program ini, khususnya bagaimana menaikkan satu level kepercayaan diri untuk mengeksplor kemampuan mengajar yang jauh lebih baik. Juga, lebih yakin untuk berbagi pengalaman dan strategi mengajar dengan sesama pengajar.
Satu batu loncatan, hingga kesempatan-kesempatan lain berdatangan: meski tak jauh-jauh dari background pendidikan (English Education Department), teaching and Traveling; berkunjung ke daerah-daerah memenuhi undangan instansi atau sekolah, sekedar mengajar atau memotivasi untuk lebih mencintai bahasa Inggris dengan cara yang menyenangkan.
Adjucating, atau menjadi tim penasihat sebuah even kolaborasi, baik yang diadakan kampus ataupun instansi pemerintah. Speech contest, English reporting contest dan ragam Event Bahasa Inggris yang bergengsi. Aku semakin menikmatinya, meski sempat ada pergolakan sendiri pada diri sendiri yang tak begitu yakin akan amanah Allah yang mendekap dan menantang. Sederhana saja, namun luar biasa untuk seorang Ige yang Introvert dan memaksakan diri menjadi extrovert ini.
Menjadi 'Adjudicator' tidak pernah masuk dalam list mimpi-mimpi saya. Namun saya sadar sepenuhnya, bahwa Tuhan selalu punya cara indah menuliskan skenario untuk hamba-Nya.
Beberapa tahun lalu, maksud saya sejak 12 tahun lalu menjadi peserta event semacam ini sudah menjadi rutinitas saya. Belajar untuk kalah dan belajar untuk mempersiapkan kemenangan sudah jadi santapan 'ENDEUS' bagi saya.
Tak sekali saja rasakan patah hati karena kalah, dan tak sekali saja pula rasakan nikmatnya jadi pemenang. Dari sini saya belajar untuk memilah-milah porsi kalah dan porsi menang itu seperti apa. Selebihnya, percaya bahwa juri terbaik adalah yang maha MENDENGAR dan MAHA MELIHAT. Kalah dimata manusia, bukan berarti kalah di Mata Tuhan.
Dan masih banyak lagi kesempatan yang Tuhan beri untuk ku maknai lebih dari sekedar nikmat prestasi/pencapaian di masa kuliah. Sekedar Sharing di beberapa forum kepemudaan, menjadi moderator ataupun pemateri forum internasional bereputasi. Dan memang benar, kita hanya perlu menghargai setiap proses dalam hidup, dari situ kita paham bagaimana cara tepat mencapai sukses yang bernilai.
Komentar