Langsung ke konten utama

Semua Mudah Buka Usaha

Sebagai perempuan yang ditakdirkan menjadi pendamping lelaki yang mengabdi untuk negara, sedia mengikut pola mutasi kapan saja. Tentu menjadi tantangan tersendiri, terlebih saya adalah tipikal perempuan yang sudah terlatih mandiri sejak kuliah dan bekerja.

Memutuskan untuk menikah lalu merantau adalah satu diantara tantangan yang harus kami hadapi sebagai pasangan suami istri, ditambah lagi suami banyak mewakafkan waktunya untuk bekerja. Pagi siang sore menjelang malam dihabiskan di kantor, belum lagi perjalanan pulang yang jaraknya terbilang jauh juga melelahkan.

Alhamdulillah. Saya diberi kesempatan oleh Allah untuk tetap memberdayakan diri sebagai perempuan. Menulis di blog ini misalnya, ngonten video blog di kanal youtube Ige Naya atau Kuliner Ige sesekali. Pun untuk memantik kemampuan berbahasa inggris agar tetap tergunakan, saya buka juga lah Jasa terjemahan. Barakallah semoga bermanfaat bagi banyak orang.

Oiya, semenjak menginjakkan kaki di Rantauan, semenjak itu pula saya gencar mencari kesibukan di sosial media. Lebih aktif dengan aktivitas online meski tak sesemarak hari ini. Pun saya masih ingat betul, seminar dan kelas-kelas online tak begitu diindahkan sebelum kemunculan Corona. Hingga akhirnya orang-orang dituntut bisa hingga akhirnya terbiasa.

Alhamdulillah untungnya aktivitas online ini sudah sejak lama saya coba adaptasikan ke kehidupan nyata. Termasuk ikut seminar, workshop, beasiswa kursus Jangka pendek yang ditawarkan kementerian luar negeri dan masih banyak lagi masa itu. Hingga akhirnya mulai diperkenalkanlah media online ini ke khalayak sebagai penolong di masa pandemi.

Hari ini. Allah mengamanahkan saya menjadi koordinator reseller Evermos, sebuah platform atau aplikasi untuk memberdayakan orang-orang khususnya perempuan yang mau bekerja dari rumah. Aplikasi yang menghubungkan suplier, reseller dan para konsumennya. Sudah ada 600-an lebih Brand pilihan yang menjadi mitra Evermos. Jadi, makin mudah untuk kita membuka usaha dimana pun, di seluruh Indonesia, di seluruh dunia pun meski di rumah saja.

Beruntungnya lagi. Hari ini untuk memulai bergabung tak harus membayar Rp300.000 seperti saat saya pertama kali bergabung dengan platform ini. Lebih mantapnya lagi, semakin hari semakin banyak kemudahan dan keuntungan yang diberikan. MasyaAllah keren banget!!! Saya sampai pangling dengan kemajuan ini.

Saya bergabung tanpa ada mentor yang aktif saat itu, hanya modal 'Istiqomah' dengan terus memanfaatkan aplikasi sebagai pemenuh kebutuhan harian saya pribadi dan keluarga. Selebihnya, membagikan link toko sesekali dan syukur-syukur jika ada yang tertarik lalu checkout. Pun jika tidak ada sama sekali, saya tetap bersyukur karena masih ada energi untuk membagikan informasi. Tak peduli jika dianggap angin lalu, yang penting sudah berusaha.

Pelan-pelan cara ini juga yang membuat orang-orang paham bahwa saya adalah penjual. Yang menawarkan banyak produk, tak hanya makanan, minuman, fashion, kecantikan, elektronik dan digital. Namun masih banyak lagi yang mungkin kamu perlu menanyakan detail nama barang, merk atau brand kebutuhanmu, boleh jadi juga tersedia di toko online kami.

Semenjak 2019. Saat kami menikah dan merantau. Semenjak itu saya memulai ikhtiar, berproses hingga akhirnya dianggap ada di Evermos. Tak lagi sekedar penjual namun membukakan jalan juga bagi para pelaku usaha untuk maju bersama. Sebelumnya status saya sama saja dengan reseller lainnya. Pengguna aplikasi dan penerus amanah para pembeli. Apalagi, latar belakang pendidikan saya adalah Pendidikan Bahasa Inggris, bukan dari jurusan pebisnis. Kurang pede rasanya.

Tapi saya percaya bahwa orang-orang sukses adalah orang yang mau berproses. Artinya, saya hanya perlu terus berusaha dan menikmati proses yang ada, semoga mengikut jejaknya. Bismillah.. semoga Allah lancarkan, mudahkan segala ikhtiar kita, ya. Selalu lah melibatkan Allah ditiap inci langkah dan niat baik kita. InsyaAllah semua bisa buka usaha. Jangan sungkan bertanya jika ada yang kurang dimengerti. Boleh hubungi kontak saya yang tertera diatas. Masih ingat pepatah ini ngga?

Malu bertanya.. jalan terus. Eh? Sesat dijalan maksudku.

Yuk daftarkan diri dan buka toko dengan namamu sendiri, seperti saya. InsyaAllah bersama evermos, kita bisa. Klik link pendaftaran disini sekarang juga dan nikmati peluang usaha sesuai minatmu. Ada banyak banget keuntungan yang bisa kamu dapatkan, komisi 30% ditiap produk pembelanjaan hingga reward umroh dan jalan-jalan ke Turki. Yuk, buruaaaannn.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menikah, Merantau dan Makna Perempuan

Menjadi perempuan yang ditakdirkan hidup sebagai pendamping laki-laki yang mengharuskan dirinya merantau untuk menafkahi tentu tantangan tersendiri. Saya masih ingat betul bagaimana menjalani keseharian sebagai pelajar sekaligus pengajar di sebuah Institusi Pendidikan Tinggi, banyak mewakafkan waktu untuk belajar dan mengajar sebelum akhirnya melepas status single jadi married. Di titik ini, kondisi krisis menyapa dan saya harus menentukan pilihan hidup yang tentu saja saya telah dibuat paham resiko kedepannya. Menikah dan merantau adalah dua hal yang amat erat dan tidak bisa dihindari. Menikah dengan pasangan saya hari ini artinya saya telah siap menjalani kehidupan dengan dimensi baru yang Tuhan hadapkan untuk kami. Menjalani kehidupan dengan sabar dan penuh rasa syukur adalah kunci dari kian kejadian-kejadian yang bergantian. Sungguh. Saya adalah satu diantara perempuan-perempuan yang menaruh banyak harapan di dada tentang hal-hal yang baik di masa depan. Namun, pada kenyataan seben

Kehidupan Mengajarkan untuk Terus Memaafkan

Bercerita tentang memaafkan, satu langkah ini begitu sulit bagi sebagian orang, namun lebih menyulitkan lagi jika kita masih saja membiarkan masalah bersemayam di dalam diri kita , bukan? Tentu tak hanya saya, pun masing-masing kita pernah menanggung kesedihan demi kesedihan dalam hidup yang fana. Tentu saja saya tak berani mengatakan ini jika saya sendiri tak pernah melaluinya. Jelas telah banyak kejadian-kejadian yang Allah hadapkan hingga hari ini, hingga seperempat abad lebih umur rata-rata manusia yang dihadiahkan sang pencipta alam dan seisinya. Bukan kali pertama, ini adalah kian kali. Betapa hidup dipenuhi persoalan-persoalan, dikecewakan, dipatahkan hatinya, dibohongi, ditolak, dicemooh, digunjang-ganjingkan, diperlakukan tidak adil yang tentu saja tak ada habisnya untuk diceritakan. Jika ingin bijak melihatnya, tentu kita paham bahwa hidup tanpa persoalan lah yang perlu dipertanyakan. Apakah kita masih hidup atau kita sedang mati suri? Seperti itulah onak duri kehidupan, te

Menjadi Baik

  Memilih milih teman itu boleh. Yang ngga boleh itu, memilih milih berbuat baik ke orang. Kenapa? Karena karaktermu bergantung dengan siapa lingkunganmu. Kalau bergaul dengan orang yang ngga bener, ya kecipratan juga ngga benernya. Kecuali kalau kamu udah bisa mastiin orang disekitarmu adalah orang yang baik. Dan akan memberi pengaruh baik. Atau, kamu udah bener-bener baik untuk menjadi orang yang berpengaruh baik di lingkunganmu. But, who knows? Kita manusia biasa, banyak khilafnya. Jadi, perlu ada batasan. Jangan semua dijadiin temen. Maaf. Saya berani bilang gini karena pengalaman yang mengajarkan. Bahwa ngga semua orang adalah baik dan memberi pengaruh baik untuk kita.  Jadi fokus saja berbuat baik semampunya, dan menjadi lebih baiklah dari hari hari sebelumnya.