Langsung ke konten utama

Tuhan Hebat dalam Skenarionya

Siang tadi. Bersama Suci, gadis yang sering ku sebut katimbang, mengendarai motor dibawah terik mentari yang semakin ganas saja. Kisaran 10 KM dari Samata, Gowa, 40 menit menuju Perintis, Makassar. berjemur ala bule yang bermimpi punya kulit eksotis, tapi kali ini saya menyebutnya "kulit erotis". Bagaimana tidak? Baju yang ku kenakan berlengan panjang tanpa menutupi pergelangan tangan. Ah! Belanglah jadinya. Sudahlah. Setidaknya terbayarkan dengan kue donat mungil-mungil diatas meja yang disajikan kakak Nuru, sepupu Suci. Ditambah lagi kesegaran air es dari lemari pendingin baru saja. Benar-benar nikmat yang tak tertandingi. Belum juga habis, datang hidangan makan siang, tapi saya menyebutnya "Break-lunch" soalnya belum sempat sarapan udah "GO" ke Perintis. Alhasil, ku telan pelan-pelan meski cacing di perut sudah meraung-raung seperti kucing kelaparan. Berharap lambung merasa tak terganggu, setidaknya perut saya tidak "takbangka pagi menjelang siang". Namun, yang mengagetkan sekaligus membahagiakan, ketika ponsel di meja menari dan saya pikir itu efek getaran maha dahsyat. Ah! Es em es ternyata.
Segera saja ku cek email akan kebenaran yang hakiki ini. Alhamdulillah, benar! E-mail dari pihak VICISU benar ada. Finally, I have already got it. Ah! Lega rasanya. Sempat ngerasa down, ngeliat lawan yang pada brengsek wawasan dan speakingnya. But its okay, Tuhan maha kuasa atas segala sesuatu! Tetap Semangat.
Tak lama, ada panggilan masuk dari ayah
Assalamualaikum.. Alhamdulillah untuk berita kelolosannya ke Wina. Bapak tentu turut bahagia. Tapi ingat selalu pesan bapak, jangan sombong! tetap rendah hati, jangan angkuh. InsyaAllah segala urusan akan dimudahkan Tetap perbaiki shalat, berdo'a semoga segera UJIAN MEJA."
Ku pikir bapak tak begitu bahagia, seperti kabar-kabar bahagia yang selalu ku adukan sebelumnya, kalau dengar anaknya mau keluar negeri pasti dilarang keras. Tapi kali ini? Ah sudahlah, tak usah memedebatkan itu, mungkin bapak dapat hidayah atau sedang insyaf. Upss.
Waalaikum salam.. alhamdulillah pak.. alhamdulillah.. Tuhan kasi kesempatan lagi, padahal kemaren-kemaren ciut. Saingan pada bagus-bagus speakingnya, luas pula wawasannya. Tapi tenang saja, ketidakpercayaan diri saya lenyapmi pak! Selama Tuhan kasi kesempatan, itu artinya Tuhan percaya saya bisa. Tuhan punya perspektif lain tentang saya, Tuhan hebat soal skenarionya, tugas saya hanya menjalankan. Aaaah bapak! apa yang mau saya sombongkan? Ini beasiswa (gratisan) itu artinya saya tidak mampu keluar negeri tanpa bantuan. Jadi apa yang mau saya sombongkan? InsyaAllah pak, minggu ini semua ujian konprenku kelar. Lanjut kerja BAB 4 hingga kesimpulan, dan tinggal UJIAN MEJA. InsyaAllah bulan ini clear. Tapi maaf bapak, wisudanya tunda. Beasiswa berprestasi dan ke Austria nya harus berstatus mahasiswa. Semoga tunda wisudanya berkah. Doakan saja, jangan kecewa

Komentar

Fadi nurul mengatakan…
Assalamualaikum kak ige, setelah baca blognya, saya sangat penasaran dengan vicisu summer course, lalu saya buka google untuk mengetahui lebih bnyak lagi ttg vicisu, karena kurang puas dengan jawaban yang di google, sy ingin menanyakan beberapa hal terkait vicisu, apakah ada syarat ipk? Toefl? Jika ada toefl, bgaimana kak ige belajar mengerjakan soal toefl? Les atau private ? Terima kasih atas perhatiannya, maaf jika banyak tanya. Wassalam
IGE NAYA mengatakan…
Silahkan hubungi admin ya @Fadi Nurul...
Private email aja di igenaya12@gmail.com

Postingan populer dari blog ini

Menjadi Baik

  Memilih milih teman itu boleh. Yang ngga boleh itu, memilih milih berbuat baik ke orang. Kenapa? Karena karaktermu bergantung dengan siapa lingkunganmu. Kalau bergaul dengan orang yang ngga bener, ya kecipratan juga ngga benernya. Kecuali kalau kamu udah bisa mastiin orang disekitarmu adalah orang yang baik. Dan akan memberi pengaruh baik. Atau, kamu udah bener-bener baik untuk menjadi orang yang berpengaruh baik di lingkunganmu. But, who knows? Kita manusia biasa, banyak khilafnya. Jadi, perlu ada batasan. Jangan semua dijadiin temen. Maaf. Saya berani bilang gini karena pengalaman yang mengajarkan. Bahwa ngga semua orang adalah baik dan memberi pengaruh baik untuk kita.  Jadi fokus saja berbuat baik semampunya, dan menjadi lebih baiklah dari hari hari sebelumnya.

Menikah Itu tentang Sebuah Keyakinan!

Bismillahirrohmanirrohim. Assalamualaykum warohmatullahi wabarokatuh. Pembaca. Semoga tulisan ini mendapati kita dalam keadaan baik, niat yang baik dan harapan-harapan hidup yang baik. Kodratnya, kita adalah pendosa dan tak ada satupun yang benar-benar baik diantara kita. Kalaupun ada diantara kita yang terlihat baik, maka yang terlihat hanyalah sebatas usaha kita menjadi lebih baik, bertaubat pada-Nya. Jadi, mari menjadi baik tanpa menganggap diri jauh lebih baik. Yang salah adalah jika kita tak pernah berusaha untuk menjadi lebih baik dari hari ini, terus berkutat pada anggapan yang sama 'langkahku adalah jauh lebih baik' sebab anggapan inilah yang pada akhirnya menyeret kita yang telah baik malah kembali pada cerminan tak baik. Jika kita pernah dibuat terluka oleh satu sayatan, maka biarkan sayatan demi sayatan berikutnya menutupi rasa sakit yang kita tanggung sendiri, seperti itulah pengaruh pikiran membawa kita pada alam di bawah sadar. Belajar untuk memaafkan dan terus m...

Tak Perlu Ada Iri Diantara Kita

  Hal yang paling melekat dalam diri manusia dan tak bisa lepas adalah rasa ingin lebih atau rasa tak puas diri. Sebenarnya hal ini bisa saja positif, namun tak banyak yang sanggup mengontrol ini dengan baik. Karena sejatinya, merasa puas itu tak baik jika porsinya terlalu. Mengapa? karena terlalu cepat puas menghadirkan energi negatif bagi diri sendiri; (1) merasa terlena dan tak ingin lagi melakukan hal lain, jatohnya malas, (2) menjadi bangga diri, memuji diri, besar kepala dan sedikit saja akan menampakkan kesombongan (3) tertinggal langkah yang lain, hingga usaha kita banyak terlampaui oranglain yang pada akhirnya melahirkan rasa iri di dalam hati (4) Menutup kesempatan untuk lebih mengembangkan potensi diri, sebab merasa cukup bisa saja membuat kita tidak bisa merambah ke bidang yang lain. N audzubillah mindzalik. Meski kita pun sama-sama paham bahwa rasa puas pun dibutuhkan untuk mengucap syukur atas apa yang Allah beri, pun bagian dari usaha berterima kasih p...